Misteri gunung salak
Misteri Gunung Salak dan Beberapa Kecelakaan Pesawat
Peristiwa terakhir adalah jatuhnya
pesawat penumpang canggih, Sukhoi Superjet 100 dari Russia yang
misterius. Karena merupakan penerbangan perkenalan, bisa jadi sang pilot
ingin menunjukkan performa maksimal dari pesawat dengan melakukan
manuver secara “push to the limit” yang artinya, sang pilot akan
menunjukkan kelebihan dari pesawat, misal manuver seperti menukik,
berbelok ataupun naik tinggi secara “tak biasa” yang akhirnya justru
membuat pesawat ini menghantam tebing. But, approaching mountain during
test flight is a BAD IDEA. (analisa penulis)
***
Gunung Salak berdiri dengan anggun di
wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banyak
pecinta alam mengungkapkan kekaguman atas keindahan gunung ini dengan
cara melakukan pendakian.
Namun di balik kecantikan gunung setinggi
2.221 meter ini sederet kecelakaan pesawat berujung maut banyak terjadi
di sini. Beberapa kecelakaan pesawat yang pernah terjadi di sekitar
Gunung Salak antara lain:
Helikopter Sikorsky S-58 jenis Twinpac dengan nomor H-3408 milik TNI Angkatan Udara jatuh di areal kebun kacang dan tanaman singkong di dalam pangkalan udara militer Atang Sanjaya, Bogor.
Pangkalan udara ini terletak di kaki
Gunung Salak. Tujuh anggota TNI AU, yakni dua penerbang dan lima kru
mekanik tewas seketika setelah helikopter buatan Amerika pada 1970 itu
terhempas.
Pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor. Atlet terjun payung bernama Edy Cristiono tewas dalam peristiwa itu.
26 Juni 2008
Pesawat Cassa TNI AU A212-200 jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. 18 Penumpang tewas akibat kecelakaan itu.
Pesawat Cassa TNI AU A212-200 jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. 18 Penumpang tewas akibat kecelakaan itu.
Pesawat latih jenis Sundowner ini jatuh di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Saat itu instruktur penerbang yang
bernama Nicholas Burung akhirnya meninggal tak lama setelah kejadian
itu, di dalam perjalanannya saat menuju ke rumah sakit.
Kecelakaan pesawat TNI kembali terjadi. Kali ini adalah Helikopter Puma milik TNI AU jatuh di kawasan Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
Dalam kecelakaan tersebut, 2 tentara
mekanik tewas, sedangkan pilot Mayor (pnb) Sobic Fanani dan kopilot
Lettu Wisnu, serta tiga anggota TNI lainnya mengalami luka.
9 Mei 2012
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan joy flight saat pengetesan dan promosinya untuk maskapai-maskapai di Indonesia, hilang kontak di kawasan Gunung Salak, Bogor, pada hari Rabu 9 Mei 2012 (lihat lokasi jatuhnya Sukhoi Super Jet 100 via satelit).
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan joy flight saat pengetesan dan promosinya untuk maskapai-maskapai di Indonesia, hilang kontak di kawasan Gunung Salak, Bogor, pada hari Rabu 9 Mei 2012 (lihat lokasi jatuhnya Sukhoi Super Jet 100 via satelit).
Sehari setelahnya dipastikan pesawat
buatan Rusia itu jatuh di lereng Gunung Salak. Badan pesawat pecah
berkeping-keping. Dalam pesawat tersebut, dioperasikan oleh pilot senior
Aleksandr Yablontsev, co-pilot Aleksandr Kochetkov.
Dan terdapat 45 penumpang, 8 di antaranya
merupakan kru asal Russia, 2 orang Italia, satu orang warga negara
Perancis dan satu orang warga negara Amerika.
This
is where the accident was happened, the wreckage visible in the cliff
which was hit by Sukhoi Superjet 100 on May 9th 2012 when during a joy
flight promotion.
Menurut beberapa pakar penerbangan dari
luar negeri (lihat video dibawah), kecelakaan ini bisa jadi akibat
keteledoran dari manusia atau human error.
Pakar penerbangan dari luar negeri juga
mensinyalir, pesawat ini sebenarnya tergolong generasi terbaru, maka
kemampuan pesawat sebenarnya tak diragukan lagi. Pesawat ini adalah
pesawat berteknologi canggih dan handal.
Lalu ada misteri apa dibalik kecelakaan pesawat Sukhoi dengan teknologi canggih tersebut?
Bisa jadi karena ini merupakan
penerbangan perkenalan kepada para buyer pesawat, maka sang pilot
berusaha menunjukkan performa dari pesawat tersebut. Seperti layaknya
“tes pilot” mereka akan menunjukkan atau melakukan manuver pesawat yang
bersangkutan secara “push to the limit“.
Artinya, sang pilot akan menunjukkan
kelebihan-kelebihan dari pesawat Sukhoi ini. Misal manuver yang tak
biasa, seperti menukik, berbelok ataupun naik tinggi secara “tak biasa”.
(ZOOM
IMAGE) This is where the accident was happened, the debris from Sukhoi
Superjet 100 visible in the cliff which was hit by that plane on May 9th
2012 when during a” joy flight” promotion.
Namun karena keadaan cuaca di sekitar
gunung selalu dapat berubah dengan cepat, maka bisa jadi pesawat ini
terlempar atau terdorong oleh angin samping dari sisi gunung Salak yang
selalu berubah-ubah setiap saat dan membuat pesawat melenceng dari jalur
yang telah ditetapkan.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 tersebut
datang pada Selasa (8/5/2012) sekitar pukul 16.00 WIB di Lanud Halim
Perdanakusuma dengan misi ke Indonesia yang akan melaksanakan demo
penerbangan dan menurut rencana akan kembali ke negaranya pada Kamis
(10/5) hari ini.
Lalu, pada Rabu (9/5), pesawat Sukhoi
Superjet 100 berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul
14.00 WIB, namun hilang kontak sekitar pukul 14.33 WIB ketika melintasi
Gunung Salak, dengan koordinat diploting dalam radar Bandara
Soekarno-Hatta pada koordinat 06 43 08 South dan 106 43 15 East.
Dalam komunikasi via radio terakhir atau
20 menit setelah lepas landas, pilot meminta izin kepada menara Bandara
Soekarno Hatta untuk menurunkan ketinggian dari 10.000 ribu kaki (3.000
meter) menjadi 6.000 ribu kaki (1.800).
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang
kontak saat melakukan uji terbang di sekitar Gunung Salak yang
berbatasan antara Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor (lihat lokasi jatuhnya Sukhoi Super Jet 100 via satelit).
1. PREDIKSI KECELAKAAN AKIBAT ANGIN DARI ARAH SAMPING (crosswind / sidewind)
Rute tetap normal, namun rute berubah
secara perlahan akibat adanya angin dari arah antara selatan dan membuat
pesawat melenceng dari jalur dan mendekati puncak gunung Salak. Tapi
dengan kondisi seperti itu pasti warning alarm di cockpit akan berbunyi dan pilot akan dapat mengantisipasinya.
Namun pilot meminta turun ketinggian?
Masih tak dimengerti mengapa pilot meminta penurunan ketinggian yang
lebih rendah dari puncak gunung Salak. Mungkin jawabannya ada di point
kedua.
2. PREDIKSI KECELAKAAN AKIBAT ANGIN DARI ARAH BELAKANG (wind from behind)
Rute berubah dan sedikit tidak normal, mungkin karena kali ini pilot sengaja melakukan “performa” pesawat ini kepada penumpang.
Namun pilot meminta turun ketinggian?
Bisa jadi pilot meminta ketinggiannya diturunkan kepada ATC untuk
mencoba “performa” dari pesawat canggih ini mengarah langsung menuju
puncak gunung Salak dari arah barat.
Saat mendekati puncak gunung, pastilah
warning alarm pada cockpit berbunyi namun diabaikan, kenapa? Ya karena
sang pilot ingin melakukan “performa” alias show skill dan show performs pesawat canggih ini dengan melakukan gerakan menanjak diatas gunug Salak dan melalui diatas tebing tersebut.
Namun karena adanya angin dari arah
antara selatan, justru membuat pesawat semakin terdorong kearah puncak
gunung Salak dan membuat pesawat tidak lagi memiliki dorongan mesin yang
normal (lost power) untuk menanjak dan bermaksud melalui atas puncak gunung Salak itu dan justru menjadikannya terbentur tebing gunung Salak.
Approximate analysis seconds from disaster of Sukhoi Super Jet 100 on May 9th 2012 by: IndoCropCircles.wordpress.com
Karena
adanya angin yang searah dengan pesawat, maka pesawat kehilangan tenaga
untuk naik (lost power) dan gagal melintasi gunung Salak .Approximate
analysis seconds from disaster of Sukhoi Super Jet 100 on May 9th 2012
by: IndoCropCircles.wordpress.com
Crazy take off
Tak hanya pesawat, manusia yang sedang mendaki pun terkadang bisa ‘hilang kontak’ di kawasan Gunung Salak.
Pada April tahun 1987 lalu, pernah ada
pula tujuh pendaki dari siswa STM Pembangunan, Jakarta Timur, ditemukan
tewas di kawasan gunung itu. Mereka terperosok ke jurang di Curug Orok yang memiliki kedalaman sekitar 400 meter di punggung gunung.
Dari Wikipedia, Gunung Salak lebih
populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub pecinta alam,
terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan
hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini.
Gunung ini memiliki jalur yang cukup
sulit bagi para pendaki pemula. Hal ini dikarenakan di jalur yang
dilewati jarang ditemukan cadangan air.
Meski tergolong sebagai gunung yang
rendah, tetapi Gunung Salak memiliki keunikan tersendiri baik
karakteristik hutannya maupun medannya.
Untuk tipe gunung serendah itu, Gunung
Salak termasuk memiliki medan yang tergolong sulit ditembus, itu
sebabnya gunung ini sangat cocok dijadikan lokasi latihan oleh berbagai
kalangan pencinta alam dan militer.
Di wilayah gunung Salak, untuk mencari
sumber mata air saja, pendaki tidak boleh sembarangan mengambilnya dari
anak-anak sungai disana karena hampir semua air di sungai tersebut masih
mengandung sulfur yang berbahaya untuk tubuh.
Di kawahnya yang juga disebut “kawah
ratu” masih terdapat sumber sulfur dan belerang baik berupa gas, uap
ataupun kubangan yang panas dan mendidih.
Pernah juga siswa-siswa SMP di Jawa Barat
dan jjuga masih ada sederet peristiwa di wilayah “kawah ratu” ini yang
meninggal dunia. Ini diakibatkan kawah tersebut dapat dengan tiba-tiba
mengeluarkan asap belerang yang dapat meracuni paru-paru.
Karena kondisi inilah, maka Kawah Ratu
dianggap angker dan berbahaya oleh para pencinta alam. Padahal itu semua
adalah fakta alamiah yang dapat dijelaskan oleh ilmu atau science.
Namun justru di daerah kawah inilah yang
merupakan salah satu area yang paling terkenal dan selalu dikunjungi
baik oleh para pendaki dan traveller yang sedang adventure ke Gunung Salak. (berbagai sumber/icc.wp.com)
Artikel ini juga di forward oleh kompasiana.com pada kategori peristiwa.
No comments: